REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY-- Sebuah celah muncul bagi keluarga korban pesawat hilang Malaysia Airlines MH370 jika ingin mengambil langkah hukum melawan maskapai penerbangan negeri jiran tersebut, Senin (9/3). Pasalnya, baterai pendeteksi bawah air beacon MH370 ternyata tidak berfungsi bahkan sebelum pesawat terbang.
Firma hukum AS, Kreindler & Kreindler LP mengatakan pencarian selama ini sia-sia karena matinya baterai beacon. Hal tersebut adalah kelalaian pihak maskapai. Firma hukum yang menangani sekitar 20 keluarga korban itu mengatakan baterai yang kadaluwarsa itu berpotensi sangat signifikan dalam menentukan kompensasi.
Pasalnya, ini amat menyulitkan pencarian pesawat yang hilang. Berdasarkan laporan sementara yang keluar pada 8 Maret 2015 lalu, baterai tersebut kadaluwarsa sejak Desember 2012 dan tidak diganti dengan yang baru. Beacon didisain untuk mengirim sinyal dari bawah air jika terjadi kecelakaan.
Pengacara penerbangan Kreindler & Kreindler LP Justin Green mengatakan Malaysia Airlines terus menolak menawarkan segala jenis penyelesaian untuk keluarga korban. Mereka, tambah Green, juga tidak membuktikan kerugian yang mereka derita.
''Maskapai, kini semakin bertanggungjawab atas tidak berhasilnya pencarian pesawat,'' kata Green dalam sebuah surel kepada Reuters.
Pada Januari, Malaysia Airlines malah secara resmi mengumumkan pesawat mengalami kecelakaan dan tidak ada satu pun penumpang dan kru selamat. Pengumuman ini bertujuan mencairkan kompensasi dan asuransi bagi keluarga korban.
Sementara pada Senin, Malaysia Airlines mengatakan kadaluwarsanya baterai beacon tidak berpengaruh pada pencarian pesawat. Dalam pernyataan, MAS mengatakan beacon serupa telah diinstal pada solid state cockpit voice recorder (SSCVR) yang baterainya masih berfungsi normal.
MH370 hilang beberapa saat setelah lepas landas dari Kuala Lumpur, Malaysia pada 8 Maret 2014. Pesawat hendak menuju Beijing, Cina. Tidak terdeteksinya baterai kadaluwarsa diduga karena kegagalan sistem komputer memperbaharui mesin.
Pencarian pesawat masih berlanjut di wilayah sekitar 60 ribu km persegi bagian barat Perth Australia. Namun tidak ditemukan tanda-tanda pesawat.