REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Armanatha Nasir belum bisa memastikan status kapal penangkap ikan The Hsiang Fu Chun.
"Kami masih mencari informasi lebih lanjut, " ujar pria yang akrab disapa Tata di Kementrian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (9/3).
Dari informasi para nelayan, belum ada temuan bangkai kapal. "Semoga mereka masih hilang. Belum mau ambil kesimpulan apapun," ujarnya.
Sebelumnya, kapal berusia 28 tahun itu hilang di perairan Laut Selatan Atlantik pada jarak 2700 kilometer dari Kepulauan Falkland. Di dalam kapal itu terdapat 49 ABK, diperkirakan 21 ABK WNI, 11 WN Tiongkok, 11 WN Filipina, tiga WN Vietnam dan dua WN Taiwan.
Ia menjelaskan karena titik lokasi kapal yang sangat jauh, pemerintah Taiwan meminta bantuan kepada pemerintah Inggris dan Argentina untuk ikut membantu pencarian kapal.
Kapal tersebut merupakan kapal pencari ikan di daerah Laut Atlantik. Kapal dalam perjalanan kembali ke Taiwan karena pada Mei kapal sudah harus berada di Pelabuhan Taiwan.