Senin 09 Mar 2015 17:04 WIB

Menko Polhukam Akui Ada Kesalahan Sejarah Indonesia, Apa Itu?

Rep: c97/ Red: Bilal Ramadhan
Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno (kanan).
Foto: Antara
Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN-- Menteri Koirdinator Politik Hukum dan HAM, Tedjo Edhi Purdijanto mengakui adanya kesalahan dalam penulisan sejarah Indonesia. Menurutnya kesalahan penulisan ini mengakibatkan pembentukan karakter bangsa yang kurang baik.

"Catatan sejarah akan mempengaruhi karakter bangsa Indonesia," tutur Tedjo pada acara Orasi Kebangsaan kedua, di Fakultas Hukum UGM, Senin (9/3). Maka itu, dengan bersungguh-sungguh ia menyampaikan bahwa Kemenkopolhukam bersedia untuk ikut serta dalam pembentukan tim penulisan kembali sejarah Indonesia.

Ketua Komite Utang Kehormatan Belanda, Batara R Hutagalung menegaskan, bahwa salah satu kesalahan penulisan sejarah yang paling mendasar adalah tentang penjajahan Indonesia. Ia memaparkan bahwa Indonesia tidak pernah dijajah. Sebab Indonesia sendiri baru berdiri pada tahun 1945.

Adapun yang sebelumnya dijajah oleh belanda dan bangsa barat lain adalah kerajaan-kerajaan di bumi Nusantara. Namun disayangkan, hingga saat ini masyarakat masih beranggapan bahwa Indonesia pernah dijajah selama 300 tahun lebih. "Indonesia dan Nusantara memiliki pengertian yang berbeda," ungkap Batara.

Ia kemudian menjelaskan bahwa pengetahuan publik tersebut menciptakan karakter bangsa yang rendah diri dan berkecil hati. Padahal yang perlu diingat adalah perjuangan para pendiri bangsa yang penuh lika-liku.

Menurut Batara, catatan sejarah di Indonesia merupakan tulisan yang bertolak belakanh pada sudut pandang Belanda. Semuanya disusun berdasarkan persfektif Belanda. Bahkan tak jarang banyak hal yang diputarbalikkan oleh Belanda.

"Sebetulnya hingga saat ini, Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan kita," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement