REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Gita Amanda dari Kuala Lumpur
Maskapai Malindo Air menargetkan akan meraih empat juta penumpang pada akhir 2015. Untuk merealisasikan hal itu, Malindo Air menambah enam pesawat baru.
CEO Malindo Air Chandran Rama Muthy mengatakan, sejak pertama dioperasikan pada 22 Maret 2013 Malindo telah mengalami kenaikan jumlah penumpang yang cukup signifikan. Pada awal beroperasi Malindo hanya meraih 900 ribu penumpang dengan sembilan pesawat. Kemudian pada 2014 mengalami kenaikan hingga 2,5 juta penumpang dengan 19 pesawat.
"Tahun ini kami optimistis akan mencapai empat juta penumpang. Sebab tak ada hambatan berarti terutama dalam hal infrastruktur bandara, sehingga angka empat juta rasanya reasonable," ujar Chandran kepada wartawan saat mengunjungi kantor Malindo Air di Kuala Lumpur, Senin (9/3).
Chandran menambahkan, selama ini Malindo menciptakan pasar sendiri dalam industri penerbangan di Malaysia. Mereka mengusung Hybrid Airlines, yang memposisikan diri di tengah-tengah antara Low Cost Carier (LCC) dan Business serta Economy Class.
Saat ini Malindo, yang merupakan bagian dari Lion Group, telah menjangkau hampir semua rute penerbangan utama di Malaysia. Asisten General Manager PR & Communication Malindo Fadzil Abd Latif menegaskan, saat ini Malindo melayani 12 rute penerbangan domestik.
Antara lain ke Alor Setar, Ipoh, Johot Bahru, Malaka, Kerteh dan lainnya. Bahkan Malindo menjadi satu-satunya maskapai yang melayani penerbangan di Malaka. "Nanti rencananya juga akan ada penambahan jumlah penerbangan ke masing-masing rute tersebut," katanya.
Malindo saat ini melayani rute internasional ke enam negara antara lain, Singapura, India, Nepal, Bangladesh, Thailand, dan Indonesia. Malindo menargetkan akan membuka penerbangan baru ke Cina, Hong Kong, Sri Lanka dan Australia pada akhir tahun ini. Untuk tujuan Cina dan Australia rencananya sudah dapat dimulai pada kuartal kedua 2015.