Senin 09 Mar 2015 17:40 WIB

Sukabumi Masih Kekurangan Alat Peringatan Bahaya Tsunami

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Alat peringatan dini tsunami (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Alat peringatan dini tsunami (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kabupaten Sukabumi masih kekurangan peralatan tsunami early warning system (TEWS). Pasalnya, dari sembilan kecamatan yang rawan diterjang tsunami baru tiga kecamatan yang terpasang alat pendeteksi tsunami tersebut.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan ada sembilan kecamatan yang berada di pesisir pantai. Kesembilan kecamatan yang rawan tsunami itu yakni Kecamatan Cisolok, Tegalbuleud, Simpenan, Ciracap, Ciemas, Cibitung, Surade, Cikakak, dan Palabuhanratu.

"Seluruh kecamatan di daerah pesisir rawan tsunami,’’ terang Bupati Sukabumi Sukmawijaya kepada wartawan, Senin (9/3). Hal ini disampaikan di sela-sela peresmian pusat pengendali operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi.

Sukmawijaya mengungkapkan, Sukabumi saat ini menempati daerah ketiga di Jawa Barat yang sangat berpotensi untuk terjadinya tsunami. Oleh karena itu pemerintah daerah dan pusat melakukan sejumlah langkah antisipatif untuk menghadapi potensi tersebut.