Senin 09 Mar 2015 18:49 WIB

Begini Cara Buat Pupuk Alami Berkualitas Tinggi

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Pupuk kompos
Pupuk kompos

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Tingginya volume sampah rumput hasil pemotongan rumput di area kilang Pertamina RU VI Balongan menyebabkan meningkatnya biaya pengangkutan sampah ke TPA Pecuk, Kabupaten Indramayu. Pemanfaatan sampah rumput menjadi pupuk kompos merupakan salah satu solusi untuk penanggulangan sampah dan mengurangi biaya pengangkutan sampah ke TPA.

"Berdasarkan penelitian Fakultas Teknik Universitas Indonesia, sampah rumput memang mendominasi. Dari 100 persen sampah di kilang, 54 persen di antaranya merupakan sampah rumput," ujar Kasi Environmental Section, Agung Darmawan, Senin (9/3).

Agung menjelaskan, untuk mengatasi hal itu, sampah rumput di lingkungan kilang bisa diolah menjadi kompos berkualitas tinggi. Caranya, sampah rumput ditumpuk dan ditutup dengan terpal, dan setiap minggu diaduk-aduk hingga rata. Setelah delapan minggu, jadilah pupuk kompos yang sangat bermanfaat bagi tanaman.

"Kualitas pupuknya bagus, prosesnya natural. Walau memang proses pembuatannya cukup lama," terang Agung.

Berdasarkan hasil uji kualitas kompos PT Pertamina RU VI Balongan, pupuk kompos tersebut mengandung sejumlah parameter yang memenuhi standar baku mutu. Di antaranya pH 7,17, dengan baku mutu 6,8 – 7,49, bahan organik 48,49 persen dengan baku mutu 27 – 58 persen, nitrogen total 1,42 persen dengan baku mutu min 0,4 persen, C/N 19,87 dengan baku mutu 10 – 20 dan P(P2O) 0,36 persen dengan baku mutu min 0,1persen.

Jika digunakan pada tanaman dan tanah, pupuk kompos bermanfaat meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur serta karakteristik tanah. Selain itu, meningkatkan kapasitas serap air tanah, aktifitas mikroba tanah dan kualitas panen. Pupuk kompos pun bisa menyediakan hormone dan vitamin bagi tanah.

Menurut Agung, pihaknya telah berhasil memproduksi 400 kg pupuk kompos. Setelah diumumkan melalui broadcast email kepada para karyawan RU VI Balongan, pupuk tersebut langsung habis hanya dalam waktu enam jam. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement