REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat kontra terorisme The community of Islamic Ideology Analyst (CIIA), Harits Abud Ulya mengungkapkan hasil penyelidikan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) itu tidak perlu langsung dipercaya. Menurutnya, hasil tersebut hanya klaim sepihak dari BNPT.
“Itu cuma klaim sepihak,” terang Harits kepada ROL, Senin (9/3).
Mendengar adanya hal itu, Harits langsung ketawa. Menurutnya, hasil itu hanyalah klaim sepihak yang dilakukan BNPT. Ia juga mengaku pelabelan ‘radikalis’ yang dilakukan BNPT itu sangat kontroversial.
Sebelumnya, Kemenag mengaku menerima data dari Kepolisian mengenai sejumlah ponpes skeitar lebih dari 30 yang dianggap radikalis. Data ini ditemui oleh BNPT, BIN dan Densus88 yang telah melakukan penelitian selama beberapa waktu dan meneliti secara mendalam.