Selasa 10 Mar 2015 12:14 WIB

AS Jatuhkan Sanksi pada Pejabat Venezuela

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Keuangan AS Jacob Lew
Foto: www.syracuse.com
Menteri Keuangan AS Jacob Lew

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama menjatuhkan sanksi pada tujuh pejabat Venezuela, Senin (9/3). Obama menuduh mereka melanggar HAM dan korupsi di negara kaya minyak tersebut.

Para pejabat ini berasal dari tatanan eselon satu di aparatur keamanan negara. Mereka dituduh bertanggungjawab atas protes antipemerintah di Venezuela tahun lalu.

''Korupsi yang dilakukan pejabat pemerintah Venezuela telah merusak sumber ekonomi yang seharusnya digunakan untuk rakyat dan perkembangan ekonomi,'' kata Menteri Keuangan AS Jacob Lew dalam pernyataan.

Sanksi diresmikan setelah diloloskan Kongres AS tahun lalu. Pinalti berupa pembekuan aset dan larangan visa.

Kepala Majelis Nasional Venezuela, Diosdado Cabello mengatakan sanksi tersebut adalah bukti AS ingin menebar kerusuhan di Venezuela. Menurutnya, Presiden Nicolas Maduro akan secara langsung mengkritik sanksi AS ketika ia dan Obama bertemu di Panama bulan depan untuk menghadiri KTT Amerika.

''Tuan Obama, anda dan para imperialis anda akan memberi sanksi pada lebih banyak pejabat Venezuela karena mereka bersedia memberikan hidup mereka untuk membela revolusi Bolivarian dan proyek yang dimulai oleh Hugo Chavez,'' kata Cabello.

Salah satu pejabat yang diberi sanksi adalah rekan Chavez, Manuel Gregorio Bernal Martinez yang merupakan kepala intelijen Venezuela tahun lalu. Selain itu, mantan anggota Bolivarian National Guard (GNB) juga terkena sanksi.

Gedung Putih menuduh anggota GNB melakukan aksi kekerasan yang melanggar HAM. ''Mereka melawan pengunjuk rasa dan jurnalis dengan kekerasan, senjata dan pelecehan seksual,'' kata Gedung Putih dalam lembaran fakta sanksi.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement