Selasa 10 Mar 2015 13:26 WIB
Kemenkuham Akui Kubu Agung

Beredar Surat Pengakuan Kepengurusan Golkar Kubu Agung Laksono

Rep: c15/ Red: Joko Sadewo
Surat Kemenkumham soal penjelasan kepengurusan DPP Partai Golkar yang sah
Foto: .
Surat Kemenkumham soal penjelasan kepengurusan DPP Partai Golkar yang sah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat penjelasan dari Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly kepada Partai Golkar Munas Ancol beredar. Dalam surat yang ditanda-tangani langsung Yasonna Laoly tertanggal 10 Maret 2015 disebutkan mereka mengabulkan untuk menerima kepengurusan DPP Golkar hasil Munas Ancol.

Surat tersebut mempertimbangkan hasil putusan Mahkamah Partai dan UU no.2 Tahun 2006 tentang partai politik. Yasonna mengatakan bahwa putusan dari Mahkamah Partai adalah final dan mengikat dari internal partai.

Menimbang dua hal tersebut, Yasonna meminta kepengurusan partai Golkar kubu Agung Laksono untuk segera membuat kepengurusan. Kepengurusan tersebut harus dipilih secara selektif dengan kewajiban mengakomodir kader-kader partai Golkar dari DPP Partai Golkar yang memenuhi kriteria, prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela sebagaimana ditetapkan dalam keputusan mahkamah partai tersebut.

Selain itu, Yasonna juga meminta Partai Golkar untuk membuat permohonan pendaftaran kepengurusan. Pendaftaran kepengurusan tersebut dituangkan dalam akta notaris dan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam UU No 2 tahun 2011 tentang partai politik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement