REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Bupati Gresik, Jawa Timur, Sambari Halim Radianto memastikan bandar udara (bandara) atau lapangan terbang perintis di Pulau Bawean akan selesai pada Juni 2015, meski saat proses pengerjaannya terhenti akibat cuaca.
"Sudah ada kesepakatan bahwa Juni 2015 akan selesai, dan persoalan proses percepatan pengerjaan akan kita bicarakan lagi secepatnya," kata Sambari di Gresik, Selasa (10/3).
Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim juga menegaskan, selesainya pengerjaan Bandara Bawean sesuai dengan target awal, yakni Juni 2015 sudah bisa digunakan atau dimanfaatkan. "Iya, nanti Juni sudah selesai dan sudah bisa digunakan sesuai target atau rencana awal," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik Andy Hendra mengakui molornya penyelesaian Bandara Bawean membuat sebagian aspal di landasan pacu peswat rusak, karena sering digunakan untuk balap motor liar oleh warga setempat.
Andy mengatakan proses percepatan pembangunan Bandara Bawean berada di tangan pemenang tender yang sudah ditunjuk Kementerian Perhubungan. "Oleh karena itu, kami minta beberapa pihak terkait penyelesaian akhir bandara di Pulau Bawean untuk duduk bersama, sebab kami ingin adanya kesamaan visi menyelesaikan bandara perintis," katanya.
Ia mengatakan, tugas Pemkab Gresik yang meliputi pembebasan lahan sekitar bandara serta pembangunan Jalan Lingkar Bawean sudah selesai dikerjakan. "Untuk penyelesaian akhir, kewenangannya bukan berada di tangan Pemkab Gresik melainkan di pemenang tender yang ditunjuk oleh Kementerian Perhubungan," katanya.
Meski demikian, Pemkab Gresik siap membantu proses penyelesaian akhir, sebab hingga kini pengerjaan akhir bandara masih molor dan belum dilakukan oleh pemenang tender dengan alasan cuaca.