REPUBLIKA.CO.ID, KEROBOKAN -- Salah satu terpidana mati kasus Bali Nine, Myuran Sukumaran memperlihatkan lukisan orang yang telah menolak permintaan grasinya, Presiden Indonesia Joko Widodo, Selasa (10/3). Sukumaran mulai melukis Jokowi sejak permintaan grasi ditolak pada Desember.
Pria berusia 33 tahun ini memang dikenal 'nyeni' alias memiliki talenta artistik. Ia merupakan lulusan jurusan fine art. Dibalik lukisan yang diselesaikannya pada 23 Januari itu, ia menulis ''Jokowi. Myuran Sukumaran. Kerobokan Prison. Bali. 23/01/2014. People Can Change.''.
Dalam lukisan itu, Jokowi terlihat memandang jauh dengan ekspresi wajah tanpa ampun. ''Ia berjuang dengan banyak emosi yang dirasakannya selama beberapa minggu terakhir,'' kata keluarga Sukumaran, dikutip Sydney Morning Herald.
Jika lukisan tersebut terjual, dananya akan digunakan untuk program rehabilitasi di penjara Kerobokan. Karya Sukumaran dikenal sangat indah. Ia pernah melukis Andrew (rekan Australianya dalam Bali Nine), foto pribadi juga lanskap Nusakambangan.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott masih berharap bisa berbicara dengan Jokowi setelah permintaan sebelumnya ditolak. ''Saya sedang berusaha hingga akhir, saya hanya bisa meminta, ia bisa saja atau tidak menerimanya,'' kata Abbott, dikutip SBS.