REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sejumlah anggota tim independen yang dibentuk oleh Presiden Joko Widodo siang ini mendatangi kantor Wakil Presiden. Wakil Ketua Tim Independen, Jimly Asshiddiqie mengatakan kedatangan para anggota tim independen ini dilakukan untuk meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla agar menghentikan kriminalisasi.
"Beberapa ratus LSM berkumpul, tangani petisi terus menyampaikan petisi agar kami menyampaikan aspirasi mereka ke presiden dan wapres dan supaya presiden dan wapres bertindak menghentikan proses pelemahan yang sedang terjadi," kata Jimly di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (10/3).
Lebih lanjut, ia mengatakan Presiden dan Wapres harus turun tangan menangani kriminalisasi dan pelemahan terhadap KPK. Upaya kriminalisasi dan pelemahan ini, kata Jimly, tidak hanya dilakukan terhadap KPK namun juga lembaga Komnas HAM yang baru saja disomasi oleh penyidik Bareskrim Polri.
Tindakan ini pun dinilainya sudah sangat berlebihan dan dapat membahayakan demokrasi. Tim independen juga meminta agar para pemimpin negeri ini tak membuat pernyataan yang justru dapat disalahartikan oleh masyarakat.
"Jadi kalau pejabat tidak turun tangan, dalam hal ini para pemimpin, malah membuat pernyataan yang disalahpahami seakan-akan memberi kebenaran pada tindakan-tindakan kepolisian, inikan bisa berbahaya," jelas Jimly.
Selain itu, momentum yang tengah memanas saat ini pun disebutnya dapat dimanfaatkan oleh seluruh pihak yang tak pernah menyukai tindakan KPK. Sekitar pukul 15.00 WIB, satu per satu anggota tim independen itu pun mendatangi kantor Wakil Presiden. Sejauh ini anggota tim sembilan yang tampak hadir yakni Bambang Widodo Umar, Jimly Asshiddiqie, Tumpak Hatorangan Pangabean, Imam Prasodjo, dan Syafii Maarif.