REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Australia masih menjadi tujuan utama ekspor berbagai jenis kerajinan tangan dari Provinsi Bali. Sampai saat ini, pangsa pasarnya mencapai 28,21 persen dari total seluruh nilai ekspor.

"Hal ini yang menjadi kami terpacu untuk terus berkarya," kata Wayan Widanta, pengrajin perak asal Sukawati, Kabupaten Gianyar, Selasa (10/3).

Negeri kanguru tersebut menduduki peringkat pertama negara tujuan ekspor kerajinan tangan dari Bali. Disusul oleh Hongkong yang pangsa pasarnya mencapai 20,51 persen dan Amerika Serikat 10 persen.

Widanta yang mempekerjakan 15 orang pengrajin itu mengaku lebih banyak menerima pesanan dari Australia. "Kalau disainnya agak rumit, kami minta tambahan ongkos kerja," ujarnya.

Data di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali menyebutkan bahwa perolehan devisa dari aneka barang kerajinan selama 2014 mencapai 220 juta dolar AS atau naik 9,66 persen dari periode sebelumnya yang hanya 200 juta dolar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika