REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sindai, Kecamatan Sajira dan Pasir Eurih, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Putus.
Sebanyak 46 murid SD dan pengendara motor tercebur ke sungai Cibeurang, akibat putusnya jembatan yang telah berusia 27 tahun itu.
"Untung gak ada korban tewas," kata Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Apip Rapiudin, saat dihubungi melalui sambungan selulernya, Selasa (10/3).
Menurut Apip, kondisi jembatan memang sudah tua dan rapuh. Sehingga tak bisa menahan beban yang berat. Kawat sling jembatan tersebut karatan, bahkan papannya sudah rapuh.
Kemungkinan jembatan itu roboh karena tidak kuat menahan beban yang dilintasi sebanyak 45 siswa SD dan satu pasangan suami isteri mengendarai sepeda motor.
"Semua warga yang melintasi jembatan itu tercebur ke Sungai Ciberang yang kondisinya deras," katanya.
Akibat peristiwa itu, seorang siswa SD menderita luka cukup parah dan harus dilarikan ke RSUD Adji Darmo untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Seorang anak bernama Umi (12) sampai dilarikan ke RSUD Adji Darmo karena mengalami luka cukup parah pada bagian kepala, dada, serta kaki dan korban yang lainnya dirawat di Puskesmas serta UKS Setempat," jelasnya.
Apip mengatakan, dalam waktu dekat pemerintah daerah akan segera melakukan perbaikan dan membangun kembali jembatan itu. Sementara menurut salah seorang warga, Kusnaidi kejadian robohnya jembatan ini terjadi pada pagi hari.
"Kejadiannya saat anak-anak sekolah berangkat ke sekolah. Jembatan ini sedang dalam perbaikan, belum maksimal digunakan," ujar Kusnaidi.
Seluruh siswa sekolah yang hanyut saat jembatan tersebut putus dapat diselamatkan, termasuk pengendara sepeda motor. Namun, dua orang warga yang mengendarai sepeda motor mengalami patah kaki.
"Semua korban selamat, tidak ada korban jiwa, tapi ada dua orang warga yang patah kaki," katanya.