REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Survey Lintas Nusantara, Emrus Sihombing menilai sangat memungkinkan munculnya partai baru sebagai puncak kisruh Partai Golkar.
"Bila dilihat sudah menjadi tradisi, Partai Golkar memunculkan partai-partai baru, Hanura, Gerindra, Nasdem. Mata sangat mungkin kembali terjadi," kata Emrus Sihombing, Selasa (10/3).
Hal ini menanggapi keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang mengesahkan kepengurusan Partai Golkar versi Munas Ancol, dengan Ketua Umum Agung Laksono.
Emrus mengatakan, bila Aburizal ngotot tetap mengajukan ke pengadilan, maka situasi ini akan semakin memungkinkan munculnya partai baru tersebut.
"Bila dilihat dari 'logistik' Aburizal, memungkinkan untuk itu," katanya.
Namun bila hal ini terjadi kembali, kata dia, Partai Golkar akan dirugikan. Perolehan suara Golkar dalam pemilu mendatang akan tergerus. Pemilihan kepala daerah dalam waktu dekat, kata dia, juga akan sangat sulit untuk bertindak optimal.
"Partai Golkar tidak mungkin menjadi pemenang, paling tinggi hanyalah urutan kedua saja," kata dia.
Untuk itu, menurut dia, mendorong rujuk akan lebih baik bagi partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Misalnya Agung Laksono memutuskan untuk mempercepat Munas pada 2015, ini lebih memungkinkan untuk mengakomodasi kedua belah pihak," katanya.