REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ribuan pedagang Pasar Cisalak menggelar aksi unjuk rasa di halaman Balaikota Depok Selasa (10/3). Mereka menolak rencana pemerintah yang akan merelokasi mereka secara serentak ke lapangan Radar Auri, Mekarsari, sekitar 200 meter dari lokasi Pasar Cisalak yang akan direvitalisasi dalam waktu dekat ini. Mereka meminta relokasi itu dilakukan secara bertahap, paling tidak dua tahap.
''Kita tidak menolak relokasi, hanya saja kami minta relokasi dilakukan dua tahap,” kata Ketua Serikat Pedagang Pasar Cisalak Astia Winata kepada sejumlah wartawan di seusai demo di halaman Balaiota Depok.
Keinginan pedagang untuk direlokasi secara bertahap sudah disampaikan berkali-kali kepada Pemkot Depok, tapi tetap tidak didengarkan. ”Makanya untuk menyampaikan aspirasinya, para pedagang Pasar Cisalak akan melakukan aksi unjuk rasa ke Gedung Balaikota Depok,” tutur Astia.
Menurut dia, semua pedagang di Pasar Cisalak merupakan pedagang kecil yang memiliki penghasilan tidak seberapa. Ketika dilakukan relokasi, sudah pasti omset mereka akan turun.
”Hal-hal seperti itu yang dikeluhkan pedagang, makanya kami meminta pengertian Pemkot Depok,” harap Astia.
Seperti diketahui Pemerintah Kota Depok akan merevitalisasi Pasar Cisalak dari pasar tradisional menjadi pasar berbasis modern. Revitalisasi yang akan menghabiskan dana Rp 140 miliar itu akan dimulai awal tahun 2015 dan ditargetkan selesai tahun depan.
Kepala Bidang (Kabid) Pembangunan Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) Pemkot Depok Dadan Sutandi, menambahkan, relokasi pedagang sudah disiapkan di lahan seluas satu hektar di lahan milik TNI Angkatan Udara di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, tak jauh dari lokasi pasar.
“Ada 1.150 kios dan los yang akan kita bangun di sana. Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail dan perwakilan TNI AU sudah melakukan kerjasama mengenai pemanfaatan lahan,” tandas Dadan.