REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Dewan Juri Musabaqah Hafalan Quran dan Hadits, Ahsin Sakho menilai kompetisi yang diselenggarakan Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi di Indonesia dan Kementerian Agama Republik Indonesia istimewa.
Ini karena terdapat kategori penghafal hadits yang saat ini masih jarang ditemui di Indonesia. "Ini kompetisi yang istimewa karena adanya cabang hafalan hadits. Mungkin ini satu-satunya musabaqah hadits yang ada di Indonesia," ujar Ahsin, Selasa (10/3).
Ahsin mengaku Indonesia saat ini masih kekurangan ahli hadits. Beberapa perguruan tinggi di Indonesia bahkan kekurangan dosen ketika membuka program studi khusus hadits. “Itu menjadi masalah untuk rektor-rektor yang memiliki prodi itu," ujar Ahsin.
Dengan kompetisi tersebut, Ahsin berharap generasi baru ahli hadits akan bermunculan. "Bukan hanya hafal hadits saja tapi saya harap bisa memahami riwayat bahkan hingga ke sanadnya," ujar Ahsin.