Rabu 11 Mar 2015 08:58 WIB

TransJakarta Tingkatkan Ketentuan Spesifikasi Pengadaan Armada Bus

Penumpang menunggu Bus TransJakarta di Halte Bus Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (20/6).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Penumpang menunggu Bus TransJakarta di Halte Bus Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan meningkatkan ketentuan tentang spesifikasi dalam pengadaan armada bus bagi moda transportasi di Ibu Kota tersebut mulai 2015.

"Pada pengadaan armada baru 2015 kami akan meningkatkan ketentuan spesifikasi yang harus dipenuhi bus dengan menetapkan desain dan syarat lain," kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Nicholas Stefanus Kosasih di Jakarta, Selasa (10/3).

Kosasih menjelaskan ketentuan yang harus dipenuhi oleh setiap armada seperti desain dan bahan dashboard, jok, bodi dan chassis selain itu keamanannya juga jadi faktor yang mutlak harus terpenuhi.

"Keamanan juga harus diperhatikan, nanti ketentuannya pintu akan diatur agar tidak bisa dibuka ketika bus melaju dan akan terbuka ketika berhenti jadi tidak akan ada yang terjatuh," ujar Kosasih.

Dari informasi yang dihimpun, Transjakarta akan membeli 50 unit bus baru pabrikan eropa pada tahun 2015 ini yang mempunyai standarisasi internasional dengan pengiriman berkala.

"Kami ambil bus Scania dari Swedia dan akan mulai diterima pada Maret sebanyak 20 unit," kata Kosasih.

Terkait dengan insiden terbakarnya satu unit bus gandeng pabrikan Tiongkok berlabel Zhong Thong pada tanggal 8 Maret 2015 pukul 07:15 WIB di Jalan MT. Haryono, Jakarta Selatan, menyebabkan Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan asal negeri tirai bambu tersebut harus diuji ulang dan membuat pernyataan yang menyebutkan mobil tersebut bukanlah produk yang cacat produksi.

"Nanti APM Scania United Tractor juga akan kami minta untuk mengecek dengan benar apakah prodik tersebut cacat produksi atau tidak dengan membuat pernyataan yang menerangkan barang tersebut," kata Kosasih.

Selain bus dari Scania, Transjakarta juga mengatakan ada 12 merk yang mendaftar dan empat diantaranya sudah terdaftar di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP) dan salah satunya adalah merek Swedia itu.

Ketika ditanya, dengan memutuskan untuk membeli bus bermerek Scania apakah ada kemungkinan pengalihan kendaraan asal Cina kepada yang berasal dari Eropa, Kosasih enggan berkomentar.

"Saya tidak katakan kalau ini pengalihan dari merek Cina, kami hanya cari yang spesifikasinya baik dan kebetulan saat ini pengadaannya Scania," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement