Rabu 11 Mar 2015 13:00 WIB

Beras Mahal, Ceu Popong: Saya Muak, Hentikan Pencitraan

Rep: C14/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ceu Popong
Foto: anekainfounik
Ceu Popong

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah dinilai tidak peka dengan kesengsaraan rakyat. Ini antara lain tercermin dari naiknya harga-harga barang kebutuhan pokok. Hal ini disampaikan politisi Partai Golkar, Popong Otje Djundjunan.

Menurut Popong, kalangan legislatif sudah tidak habis pikir dengan kinerja pemerintah. Di samping soal ekonomi, kata Popong, penghidupan rakyat Indonesia kian bertambah susah akibat maraknya aksi kejahatan, semisal pembegalan atau korupsi.

Popong mengamati, pemerintahan di era Presiden Joko Widodo kini justru giat mengumbar wacana-wacana. Sehingga, persoalan riil rakyat tidak ditangani secara serius. Kata Popong, wajar apabila pihak legislatif  terus menyuarakan secara keras kinerja buruk pemerintah dalam hal penanganan masalah ekonomi dan keamanan umum.

Meskipun, Popong mengakui, taraf hidup kebanyakan legislator bisa dikatakan di atas taraf hidup orang banyak. “Biar saja yang ngomong DPR, kalau pemerintah mah pelaksanaannya,” jelas dia.

Terakhir, Popong meminta pemerintah untuk mendengarkan aspirasi rakyat, seperti yang sering kali disampaikan legislator. Pemerintah pun diminta untuk berhenti sekadar blusukan.

Sebab, tegas Popong, tugas utama pemerintah ialah membuat kebijakan yang sejalan dengan aspirasi rakyat, bukan terkesan sejalan.

“Sudah muak gitu. Ngomong doang. Hentikan pencitraan! Sekarang berbuat riil untuk rakyat!” tegas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement