Rabu 11 Mar 2015 13:03 WIB

60 Prajurit TNI Ikut Pelatihan di Darfur

Prajurit TNI
Prajurit TNI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 60 prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda XXXV-A/United Nations Mission In Darfur (Unamid) mengikuti kegiatan latihan pengenalan medan yang diselenggarakan 8-10 Maret di Camp Indonesian Batalyon Unamid, El Geneina, Darfur Barat.

Perwira Penerangan Konga XXXV-A/Unamid, Lettu Laut (KH) Eldhira Respati, dalam pesan elektroniknya yang diterima di Jakarta, Rabu (11/3), mengatakan sebagai pasukan perdamaian, kegiatan ini wajib diikuti oleh para personel baru yang akan melaksanakan tugas operasi di Darfur.

"Ini akan menambah pengetahuan para personel tentang berbagai hal yang terkait dengan pelaksanaan misi sebagai pasukan perdamaian di wilayah Darfur Barat," kata Eldhira.

Kegiatan yang disebut juga "Induction Training", dilaksanakan selama tiga hari dan dihadiri oleh Komandan Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-A/Unamid Letkol Inf M. Herry Subagyo, Wakil Komandan Satgas Mayor Inf Yuswanto, para Perwira Staf, serta Komandan Kompi di jajaran Satgas. Pelatihan mendatangkan para instruktur dari Sektor Barat Unamid yang sebagian besar merupakan para perwira dari negara-negara yang tergabung dalam United Nations Mission In Darfur.

Menurut dia, pada umumnya, pembekalan yang diberikan oleh para instruktur terkait pelaksanaan operasi, kultur dan budaya, area operasi di Darfur-Sudan, kesehatan, patroli keamanan, hingga materi tentang perlindungan terhadap anak yang menjadi korban konflik bersenjata.

Letkol Tesfamariam Tesfahunegn dari Ethiopia selaku pimpinan G7 Unamid sebagai penyelenggara kegiatan ini, mengatakan, kontingen Indonesia memiliki antusiasme yang tinggi terhadap penyelenggaraan 'Induction Training".

"Saya sangat terkesan dengan antusiasme dan kedisiplinan Pasukan Garuda di Unamid ini. Saya percaya Batalion Indonesia akan mampu menjalankan misi ini dengan baik, pada penugasannya selama 12 bulan ke depan," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement