REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden RI kedua almarhum Soeharto dinilai tidak mungkin mendapatkan gelar pahlawan nasional. Pasalnya, era kepresidenan Soeharto telah memberi dampak buruk terhadap bangsa Indonesia.
Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam, mengakui Presiden Soeharto selama 32 tahun berjasa yang sangat besar, terutama dalam pembangunan. Di sisi lain, Soeharto juga memiliki jasa besar atas kerusakan yang dilakukannya kepada Indonesia.
“Kan tidak mungkin menjadi pahlawan orang yang seperti itu,” jelas Asvi, saat dihubungi ROL, Rabu (11/3).
Asvi mengatakan, gelar pahlawan yang disematkan pada seseorang harus mengindikasikan adanya jasa besar yang dilakukan oleh seseorang itu. Sedangkan, jasa baik dan buruk Soeharto selama menjadi presiden tidak dapat menjadi faktor kelayakan untuk mendapat gelar pahlawan nasional.
“Gelar pahlawan itu kan hanya untuk orang yang sangat besar jasanya pada bangsa,” jelas dia.
Dalam peristiwa sejarah Surat Perintah Sebelas Maret (Super Semar) pun sudah terlihat ada penyalahgunaan untuk mengambil kekuasaan oleh Soeharto dari tangan presiden RI saat itu, Ir Sukarno.