Rabu 11 Mar 2015 14:04 WIB

Ini Tiga Saksi Antasari Azhar Terkait Baju Nasrudin

Terpidana 18 tahun Penjara Antasari Azhar (kanan) berbincang dengan kuasa hukumnya sebelum dimulainya sidang perdana gugatan di Pengadilan Negeri Tangerang, Banten, Senin (10/11).  (Antara/Muhammad Iqbal)
Terpidana 18 tahun Penjara Antasari Azhar (kanan) berbincang dengan kuasa hukumnya sebelum dimulainya sidang perdana gugatan di Pengadilan Negeri Tangerang, Banten, Senin (10/11). (Antara/Muhammad Iqbal)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG-- Antasari Azhar menghadirkan tiga orang saksi dalam sidang perdata dengan tergugat RS Mayapada dan Polda Metro Jaya di Pengadilan Negeri Tangerang. Ketiga orang saksi tersebut yakni Melki Arianto Hasibuan, Suprianus Kandolia dan Masayu Doni.

Kuasa hukum Antasari Azhar, Boyamin Saiman sebelumnya mengatakan bila kehadiran para saksi untuk fokus pada menguatkan dalam mencari ke keberadaan baju Nasrudin. Sebelum memulai sidang, Ketua Majelis Hakim Thamrin Tarigan meminta kuasa hukum Antasari Azhar, Boyamin Saiman, menyerahkan salinan P1, P2 dan P3 kepada majelis hakim sebagai kelengkapan administrasi dalam sidang sebelumnya.

Perlu diketahui, Antasari Azhar bersama keluarga Nasrudin Zulkarnaen menggugat secara perdata Rumah Sakit Mayapada dan Polda Metro Jaya terkait barang bukti baju almarhum Nasrudin Zulkarnaen yang tidak pernah diungkapkan keberadaannya oleh rumah sakit maupun polisi.

Gugatan ini dilakukan dalam mendapatkan novum untuk membuktikan bila Antasari bukan dalang pembunuh Nasrudin. Dia mengatakan, gugatan secara materil sebesar Rp300 juta dan imateril Rp 20 miliar karena barang bukti tidak dapat diketemukan sejak awal sidang pidana maupun pasca kejadian tanggal 19 Maret 2009 lalu seusai bermain golf di Modernland.

Sidang gugatan di Pengadilan Negeri Tangerang, kemarin digelar setelah PK kedua Antasari dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement