REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan kebakaran menjadi hal yang sangat sering terjadi di Jakarta. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana mencatat hinggat maret 2015 setidaknya sudah 170 kasus kebakaran terjadi.
Banyaknya kebakaran yang terjadi memang membuat masyarakat yang tinggal di Jakarta khawatir. Tingkat kekhawatiran semakin tinggi bagi mereka yang tinggal di pemukiman padat penduduk seperti di Tanah Abang yang terbakar minggu lalu.
Hingga Maret 2015 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana mencatat 11 orang mengalami luka-luka karena musibah kebakaran. Apalagi sudah dua orang meningggal yang tentu membuat kekhawatiran masyarakat Jakarta semakin menjadi.
Sementara itu, Pakar Perkotaan Universitas Trisakti, Yayat Supriatna yang dihubungi via telfon mengatakan bahwa setiap pembangunan gedung harusnya memperhatikan pengamanan untuk hal-hal yang tidak diinginkan
Ia juga menjelaskan bahwa harus ada sikap aktif dari pemilik gedung maupun pemprov DKI Jakarta untuk terus memantau keamanan gedung-gedung yang ada. Ia menambahkan hingga saat ini pendataan tentang keamanan gedung masih belum mencakup semua gedung yang ada di Jakarta.
Menanggapi terbakarnya Wisma Kosgoro, Yayat menganggap kesalahan ada di kedua pihak baik itu pemilik gedung yang mengabaikan pengamanan berkala atau pemprov DKI yang tidak aktif mengontrol keamanan gedung-gedung. "Kelalaian ada di dua pihak, pemilik gedung lalai pemprov juga lalai," jelasnya.