REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Harga jual bawang merah di pasar-pasar tradisional di Bali menjelang perayaan Nyepi kembali naik hingga Rp 3 Ribu per kilogram (kg). Kenaikan khususnya terjadi di Denpasar dan Tabanan.
"Pasokannya kurang, jadi harganya naik dari Rp 15 ribu menjadi Rp 18 ribu per kg," kata Made Suarti, pedagang bumbu dapur di Denpasar Barat kepada Republika, Rabu (11/3).
Suarti mengatakan kondisi cuaca berupa musim hujan berkepanjangan membuat suplai bawang dari Jawa. Tak hanya itu, produksi bawang merah di Bali juga sangatlah terbatas.
Sementara di Tabanan, harga bawang merah kualitas satu naik dari rata-rata Rp 16 ribu per kg menjadi Rp 19 ribu per kg. Harga bawang merah kualitas dua juga ikut naik dari Rp 14 ribu menjadi Rp 17 ribu per kg.
Meski harga bawang merah naik, namun harga bawang putih relatif stabil, sekitar Rp 14 ribu per kg.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Dewi Setyowati membenarkan beberapa komoditas pokok di Bali mengalami peningkatan harga. Namun, secara keseluruhan, harga bahan kebutuhan pokok di Kota Denpasar dan Singaraja sebagai indikator inflasi di Bali relatif stabil.
"Berdasarkan komoditasnya, penyumbang inflasi utama di Denpasar adalah beras dan bawang merah," ujar Dewi dijumpai terpisah.
Sementara itu, komoditas utama penyumbang inflasi di Singaraja antara lain beras, cabai rawit merah, cabai rawit hijau, bayam, pisang susu, dan samsam babi. Dewi memproyeksikan dengan gencarnya operasi pasar dan pasar murah oleh pemerintah daerah akan meredam fluktuasi harga.
"Peningkatan ini bersifat temporer saja dan berangsur melandai seiring membaiknya kondisi pasokan secara nasional dan lokal," tambah Dewi.