REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, ada sebanyak 925 orang dengan HIV Aids (ODHA) di Kota Tasikmalaya. Ada sebanyak 21.000 orang resiko tinggi terjangkit HIV Aids.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Juhandi mengatakan, fenomena HIV Aids di Kota Tasikmalaya merupakan fenomena gunung es. Ia juga mengakui, perlu upaya yang serius untuk menanggulangi permasalahan tersebut.
"Dari data tahun 2014, sebanyak 99 orang terjangkit HIV dan 178 orang Aids," kata Juhandi, Rabu (11/3)
Menurutnya, jumlah pengidap HIV Aids diperkirakan akan terus mengalami peningkatan karena penyakit tersebut tidak ada obatnya dan menular. Sementara, penyebab banyaknya yang terjangkit penyakit HIV Aids, ia mengatakan perkembangan Kota Tasikmalaya yang cukup pesat menjadi pemicunya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya pun menanggapi banyaknya masyarakat yang beresiko tinggi terjangkit HIV Aids. Sekretaris MUI, Mufti menegaskan, kasus HIV harus mendapatkan perhatian khusus dari Komisi Penanggulangan Aids (KPA) dan Dinas Kesehatan.
Sebab, menurut Mufti kasus HIV dampaknya sangat berbahaya karena dapat menular. Tidak hanya sekedar hubungan yang sehat dan bertanggungjawab yang dikekankan kepada masyarakat. Tapi gaya hidup dan prilaku masyarakat juga harus sehat dan bertanggungjawab. Mufti menegaskan, untuk mencegah penyebaran HIV Aids, bisa dimulai dari tidak membiarkan maksiat terjadi di lingkungan sekitar mereka.