REPUBLIKA.CO.ID,LEBAK – Pasca peristiwa putusnya jembatan gantung yang menghubungkan dua desa yakni desa Tambak, Kecamatan Cimarga dengan Desa Pajagan, Kecamatan Sajira membuat 12 siswa SDN 1 Pajagan tidak bisa mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) karna mengalami luka berat.
Menurut Kepala SDN 1 Pajagan Sabrowi mengatakan bahwa siswa yang tidak mengikuti Ujian kemarin dan hari ini sebanyak 12 siswa yang seluruhnya merupakan warga kampong Polad Desa Tambak Kecamatan Cimarga Lebak karna mengalami luka luka akibat jatuh kesungai Ciberang
"Hari ini UTS mata pelajaran matematika, namun karena musibah kemarin sebanyak 12 Siswa tidak mengikutinya, hal ini sudah dibicarakan dengan pihak Dinas Pendidikan," kata Sabrowi ditemui di SDN 1 Pajagan kepada wartawan, Rabu (11/3)
Untuk itu pihak sekolah memberikan keringanan kepada siswa yang menjadi korban dan pihak sekolah bahkan akan mendatangi rumah siswa yang tidak masuk jika memang harus dilakukan.
"Mudah-mudahan bisa cepat sembuh siswa-siswi kami, dan kami akan tunggu mereka sampai sembuh, mohon do'anya," kata Sabrowi.
Sementara itu salah seorang siswa yang tidak mengikuti UAS Denis (11) masih terbaring lemas dan tidak kuat jalan karna megalami luka memar dikaki karna terkena tali sling jembatan dan punggungnya tertimpah papan pijak jembatan ia terjatuh bersama 46 orang lainnya kemari
“Masih ga kuat, masih sakit di kaki sama punggung masih memar jadi ga bisa diri,” keluh siswa kelas 5 SDN 1 Pajagan ini dikediamannya di Kampung Polad Desa Tambak Kecamatan Cimarga.