Rabu 11 Mar 2015 18:41 WIB

12 Siswa SD Korban Jembatan Gantung Putus Tak Ikut UTS

Rep: C81/ Red: Taufik Rachman
 Sejumlah anak melintasi jembatan gantung miring yang melintang di atas Kanal Banjir Barat di kawasan Grogol petamburan, Jakarta Barat, Kamis (12/6). ( Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sejumlah anak melintasi jembatan gantung miring yang melintang di atas Kanal Banjir Barat di kawasan Grogol petamburan, Jakarta Barat, Kamis (12/6). ( Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,LEBAK – Pasca peristiwa putusnya jembatan gantung yang menghubungkan dua desa yakni desa Tambak, Kecamatan Cimarga dengan Desa Pajagan, Kecamatan Sajira membuat 12 siswa SDN 1 Pajagan tidak bisa mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) karna mengalami luka berat.

Menurut Kepala SDN 1 Pajagan Sabrowi mengatakan bahwa siswa yang tidak mengikuti Ujian kemarin dan hari ini sebanyak 12 siswa yang seluruhnya merupakan warga kampong Polad Desa Tambak Kecamatan Cimarga Lebak karna mengalami luka luka akibat jatuh kesungai Ciberang

"Hari ini UTS mata pelajaran matematika, namun karena musibah kemarin sebanyak 12 Siswa tidak mengikutinya, hal ini sudah dibicarakan dengan pihak Dinas Pendidikan," kata Sabrowi ditemui di SDN 1 Pajagan kepada wartawan, Rabu (11/3)

Untuk itu pihak sekolah memberikan keringanan kepada siswa yang menjadi korban dan pihak sekolah bahkan akan mendatangi rumah siswa yang tidak masuk jika memang harus dilakukan.