REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu legenda Manchester United Andy Cole sempat singgah ke Jakarta, beberapa waktu lalu. Republika Online (ROL) berkesempatan berbincang santai dengan Andy Cole secara eksklusif. Berikut ini petikan wawancara ROL dengan Andy Cole.
ROL: Selamat datang ke Jakarta, Indonesia.
Andy Cole: Terima kasih. Saya senang kembali ke Jakarta, Indonesia. Apalagi masyarakat di sini begitu menggilai sepak bola, termasuk mendukung setia Manchester United.
ROL: Komentar soal performa Manchester United yang melorot?
Andy Cole: Penampilan Manchester United naik turun. Apalagi musim ini persaingan ketat sekali ya.
Saya kira peringkat empat sudah cukup bagus buat MU untuk musim ini. Apalagi baru ganti pelatih dan datangnya sejumlah pemain baru.
ROL: Prediksi klasemen terakhir Liga Primer Inggris musim ini? Siapa kampiun Liga Primer Inggris musim ini?
Andy Cole: Sejumlah tim sedang memperebutkan posisi empat besar. Semoga Manchester United bisa tembus posisi empat besar. Saya kira Chelsea bakal memenangakan Liga Primer Inggris.
ROL: Ketika Anda masih bermain untuk Manchester United. Begitu kompak dengan Dwight Yorke di lini depan Setan Merah. Telihat ada chemistry yang erat antara kalian berdua. Mengapa bisa begitu?
Andy Cole: Sungguh menyenangkan main bareng Dwight Yorke. Kami coba tampil sekompak mungkin. Apa yang terbaik untuk tim kami utamakan. Mengombinasikan kemampuan kami bedua. Kami bermain sebagai partner. Kami saling percaya satu sama lain. Kepercayaan itu kuncinya.
ROL: Siapa pemain MU yang paling dekat dengan Anda?
Andy Cole: Sebetulnya saya dekat dengan semua pemain. Tapi, ya saya memang lebih sering nongkrong bareng Dwight Yorke. Tapi, saya juga sering nongkrong bareng Nicky Butt, Ryan Giggs dan Gary Neville. Kami sangat kompak sebagai tim.
ROL: Apa momen terindah Anda bersama Manchester United?
Andy Cole: Tentu saja ketika Manchester United keluar sebagai treble winners musim 1998/1999. Itu sangat fantastis.
ROL: Ada Busby Babes, Ferguson Babes, apa mungkin ada Louis van Gaal Babes? Anda termasuk Ferguson Babes?
Andy Cole: Saya tidak yakin apakah bakal lahir Louis van Gaal Babes. Dia baru satu musim bersama Manchester United. Tim saat ini sedang membangun kembali. Apalagi musim ini berlangsung sangat ketat. Era Ferguson itu ibarat masa kejayaan MU. Berat sekali bisa memenangkan banyak trofi dalam satu musim. Paling 1 atau 2 trofi saja dalam satu musim sudah bagus.
ROL: Komentar Anda tentang Sir Alex Ferguson karena pernah merasakan dilatih beliau?
Andy Cole: Dia sebetulnya orangnya ramah tidak semenakutkan yang orang kira. Dia memang terkadang kehilangan control terhadap pemain, tapi anda sebagai pemain terbiasa akan hal itu. Dia pelatih bertangan dingin yang sarat pengalaman. Pelatih yang sangat spesial karena mampu membawa MU meraih banyak trofi.