REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Harga Batu Bara nasional diprediksi masih flat. Artinya, harga rendah batubara saat ini diprediksi akan bertahan sepanjang tahun.
Ketua Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia Bob Kamandanu mengatakan, dirinya ingin harga batu bara mengalami kenaikan. Namun, melihat kondisi saat ini harga cenderung tetap.
"Kalau semangatnya mengurangi produksi seharusnya ada. Kalau tetap volume sama ya harga flat. Driver semua ini Cina karena sedang konsolidasi ke dalam. Paling tidak kita lihat 2 tahun lagi," jelas Bob, Rabu (11/3).
Harga batubara tahun ini, menurut Bob, diperkirakan akan bertahan pada nilai 60 hingga 70 dolar AS per ton. Dengan kondisi seperti ini, Bob mengaku sudah ada beberapa perusahaan batubara yang gulung tikar. Namun, Bob menyatakan bahwa mereka yang bangkrut adalah perusahaan batubara yang produksinya rendah.
"Yang kolaps sudah ada yang kolaps. Berapa banyak mesti cek dulu. Kebanyakan yang produksi kecil sekitar 1-2 juta," ujar Bob.