REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sejumlah serangan di dan sekitar Baghdad menewaskan setidaknya 17 orang, Rabu (11/3). Sebagian besar berupa ledakan bom.
Serangan tunggal paling fatal adalah sebuah bom mobil di distrik Hurriya. Seorang pejabat tinggi kepolisian dan seorang petugas rumah sakit mengatakan insiden itu menewaskan sembilan orang dan melukai 30 lainnya.
Sebuah bom meledak di dekat lapangan parkir di perumahan Al-Obeidi di Baghdad bagian timur, menewaskan dua orang dan melukai tujuh lainnya.
Bom pinggir jalan mengenai patroli polisi di dekat Zeidan, sebelah barat ibu kota. Satu bom lainnya meledak di Taji di sebelah utara hingga membuat dua orang anggota petugas keamanan dan dua warga sipil kehilangan nyawa.
Di Jisr Diyala, sebuah daerah pinggiran di ujung tenggara Baghdad, pria-pria bersenjata menyerbu sebuah rumah. Mereka menewaskan sang pemilik beserta putranya.
Tingkat kekerasan di Baghdad secara umum sudah surut dalam bulan-bulan terakhir ini setelah pasukan pemerintah dan sekutu menguasai kembali daerah-daerah di utara dan selatan ibu kota negara tersebut dari cengkeraman kelompok ISIS.
Jam malam yang sebelumnya diberlakukan selama beberapa tahun bahkah sudah dicabut.
Namun, serangan-serangan secara sporadis masih tetap terjadi.Pemerintah masih terlibat dalam pertempuran sengit dengan para gerilyawan di pinggiran provinsi Anbar. Daerah itu merupakan benteng pertahanan ISIS.