REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Komisi Penanggulangan AIDS Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menyatakan jumlah penderita HIV/AIDS yang terdeteksi di wilayah itu bertambah 177 orang. Angka tambahan itu hanya dalam tempo tiga bulan terakhir di awal tahun 2015.
"Mereka terdiri dari 94 pederita HIV dan 83 orang AIDS," kata Sekretaris KPA Pekanbaru, Hasan Supriyanto, Kamis (12/3).
Ia menjelaskan, peningkatan kasus ini adalah terbesar sepanjang sejarah pencatatan kasus HIV/AIDS di Pekanbaru. Sejak dilakukan pemeriksaan sukarela terhadap penyakit mematikan melalui Puskesmas pada 2004, ada 601 orang yang terinveksi HIV dan 607 AIDS hingga tahun 2014.
Menurut dia, kaum pria masih mendominasi sebagai terisiko terjangkit, diikuti oleh Pekerja Seks Komersial (PSK) kaum wanita. Penularan paling besar masih disebabkan penyalahgunaan narkoba dengan penggunaan alat suntik.
Dia memaparkan, penularan HIV/AIDS di Pekanbaru semakin mengkhwatirkan. Bahkan untuk ibukota ini penyakit ini sangat berisiko diderita semua profesi. Dari data, rata-rata profesi PSK paling berisiko terhadap penyebaran penyakit karena hubungan seks bebas.
"Yang meninggal sudah mencapai ratusan, dan (penderita) ibu rumah tangga tahun ini jumlahnya meningkat dari peringkat ke-empat tahun 2014 menjadi ke-tiga tahun ini," paparnya.