REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa akan menemui komunitas adat terpencil Suku Anak Dalam atau orang rimba yang berada di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) di Jambi.
"Besok (Jumat/13/3), saya akan ke Jambi dan akan berikan santunan kepada mereka," kata Khofifah di Bandung, Kamis.
Khofifah mengatakan, pada Kamis (5/3) telah mendengar informasi 11 orang rimba yang meninggal saat berpindah atau melangun.
"Saya mendengar informasi itu saat saya berada di komunitas adat terpencil di desa Sokop Kepulauan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau. Saya sudah minta Direktorat KAT Kemensos untuk turun ke sana," kata Khofifah.
Selain itu, rapat koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait seperti Kementerian Agraria, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga sudah dilakukan termasuk dengan Dewan Pakar KAT.
"Karena ada kaitannya dengan tanah komunal untuk masyarakat adat ini wilayahnya Kementerian Agraria, kalau mereka harus mendapatkan lokasi hunian tetap maka sangat mungkin punya keterkaitan dengan KLHK," katanya.
Lebih lanjut Mensos mengharapkan Suku Anak Dalam berkenan untuk berinteraksi secara sosial dan jika mereka mau maka pemerintah akan menyiapkan hunian tetap bagi mereka, tambah Mensos.
Mensos menjelaskan, jika mereka mau dipindahkan ke hunian tetap maka masyarakat adat yang sebagian besar tidak terdaftar secara administrasi, bisa mendapatkan berbagai program perlindungan sosial seperti raskin, Kartu Keluarga Sejahtera, Program Keluarga Harapan dan program lainnya.
Kementerian Sosial menyediakan 500 ribu buffer untuk KKS bagi warga yang tidak terdaftar termasuk di dalamnya bisa masyarakat adat jika mereka mendapat surat keterangan dari aparat desa setempat.