REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program-program pertelevisian yang disajikan selama ini dinilai menjadi salah satu penyebab pengaburan sejarah Islam nusantara. Hal ini dinyatakan Wakil Walikota Tangerang Selatan, Benjamin Davnie saat Seminar Nasional yang diadakan di UIN Jakarta dengan tema ‘Menelusuri Indikasi Pengaburan Sejarah Islam Nusantara’ pada Kamis (12/3).
“Saya rasa program televisi bisa menjadi salah satu penyebab pengaburan budaya Islam,” ujar Benjamin kepada peserta seminar. Menurutnya, selama ini pertelevisian sangat kurang dalam menyajikan program-program budaya Islam.
Benjamin menjelaskan, program televisi Indonesia lebih menyukai menayangkan cerita-cerita yang hanya berkutat pada konflik-konflik di masyarakat terutama keluarga. Misal, dia melanjutkan, sinetron yang ditayangkan salah satu stasiun televisi. Ia menilai sambutan masyarakat terhadap sinetron itu sangat besar dibandingkan dengan acara-acara Islam seperti serial dakwah.
Wakil Walikota ini mengaku sangat menyayangkan dengan keadaan masyarakat dalam memilih sebuah tayangan. Padahal, tayangan semisal dakwah itu sangat bermanfaat dalam memperoleh pendalaman ajaran Islam dengan baik.
“Saya bisa menilai tiga dari 10 orang lebih suka menonton tayangan sinetron dibandingkan dengan acara-acara bernuansa islam seperti dakwah,” jelasnya.