REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- RSUP Dr Sardjito akan melakukan penandatanganan kerjasama dengan Tilganga Institute of Opththalmology Kathmandu Nepal terutama untuk penanganan penyakit kornea dengan Keratoplasti.
''Dengan adanya kerjasama ini, Nepal bersedia setiap bulan ada tiga sampai empat kornea dari Nepal yang didonorkan dan ditransplantasikan kepada resipien (orang yang membutuhkan donor mata),'' kata Ketua Bagian Studi PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran UGM/RSUP Dr Sardjito, Agus Supartoto, dalam jumpa pers, di Ruang Pertemuan Poli Mata RSUP Dr Sardjito, Kamis (12/3).
Dengan adanya kerjasama ini akan lebih banyak orang buta kornea yang bisa mendapatkan donor mata. Karena, donor mata di Indonesia sendiri sangat sedikit. Sementara, jumlah resipien (yang membutuhkan donor mata) karena buta kornea cukup banyak.
Data dari Bank Mata Cabang DIY menunjukkan jumlah calon donor mata yang terdaftar sejak 1982 sampai 2015 baru 1762 orang dan resipien yang terdaftar 195 orang.
''Calon donor mata yang terdaftar selama 2014 saja hanya 28 orang,'' kata Ades, salah seorang anggota pengurus Bank Mata Cabang Yogyakarta, yang bertugas mendata calon donor mata dan resipien.