REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pertumbuhan kendaraan yang tinggi dan tidak sebanding dengan infrastruktur jalan, menjadi penyebab utama terjadinya kemacetan di sejumlah titik di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kemacetan biasanya terjadi di sekitar perkotaan dan akses menuju kawasan industri.
"Dari hasil studi, lalu lintas harian di beberapa ruas jalan rata-ratanya cukup tinggi. Sehingga kemacetan tidak bisa dihindari," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika setempat Setya Dharma, di Karawang, Kamis (12/3).
Ia mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir, pertumbuhan kendaraan sepeda motor dan mobil di Karawang cukup pesat, mencapai sekitar 800 unit per bulan. Kondisi itu menjadi penyebab terjadinya kemacetan di sekitar Karawang, di tambah lagi dengan kurangnya kesadaran masyarakat untuk tertib lalu lintas.
Menurut dia, rata-rata volume lalu lintas harian di gerbang Tol Karawang Timur arah masuk mencapai 573.79 unit kendaraan per jam. Sedangkan kendaraan yang melintas keluar gerbang Tol Karawang Timur 652.07 unit per jam.
Kemudian di gerbang Tol Karawang Barat, kendaraan yang melintas masuk rata-rata 778.97 per jam. Selanjutnya, kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Karawang Barat 739.84 per jam.
Setya Dharma menyatakan, untuk mengatasi permasalahan kemacetan memerlukan program perencanaan dan penataan transportasi Karawang. Hal tersebut bisa dilakukan dengan melakukan pengembangan rencana induk jaringan transportasi jalan.
Selain itu juga memerlukan manajemen rekayasa lalu lintas yang baik serta pembangunan terminal tipe A, B dan tipe C. "Di wilayah perkotaan Karawang, perlu juga melakukan kajian //underpass// dan kajian keberadaan optimalisasi beberapa persimpangan," katanya.