Jumat 13 Mar 2015 00:30 WIB

Menlu Benarkan Ada Indikasi WNI Hillang di Turki Jadi 32 Orang

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tinjau Persiapan KAA: Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Marsudi saat memberikan keterangan pada konfrensi pers di  museum Konfrensi Asia-Afrika, Kota Bandung, Rabu (11/3).
Foto: Republika/Septianjar Muharam
Tinjau Persiapan KAA: Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Marsudi saat memberikan keterangan pada konfrensi pers di museum Konfrensi Asia-Afrika, Kota Bandung, Rabu (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsoedi membenarkan bahwa ada indikasi WNI yang hilang di Turki jumlahnya bertambah menjadi 32 orang. Sebanyak 16 orang hilang saat sedang dalam perjalanan wisata dengan biro perjalanan Smiling Tour dan 16 orang diduga WNI lainnya ditangkap Pemerintah Turki saat hendak menyeberang ke Suriah.

"Memang ada indikasi bahwa yang 16 ini bukan 16 yang hilang. Saya belum bisa memberikan konfirmasi, karena kita belum mendapatkan konfirmasi resmi dari otoritas yang ada di Turki," ujarnya di Kantor Presiden, Kamis (12/3).

Retno menjelaskan, 16 WNI yang hilang saat sedang berwisata di Turki mendarat pada 24 Februari bersama 9 WNI lainnya. Namun, hingga jadwal kepulangan mereka kembali ke Indonesia pada 4 Maret, 16 orang ini tak diketahui keberadaanya.

Sementara, temuan baru yang didapat Kemenlu adalah, Pemerintah Turki melakukan penangkapan pada 16 orang diduga WNI pada 4 Maret. Mereka ditangkap saat hendak menyeberang ke Suriah.

"Nah yang 16 ini, mereka ditangkap pada tanggal 4 maret. Beda sama sekali. Makanya ini sedang didalami lagi," ucap dia.

Berbicara terpisah, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman justru mengatakan, ada indikasi WNI yang hilang di Turki berjumlah tiga kelompok. Masing-masing kelompok berjumlah 16 orang.

Selain kelompok Smiling Tour dan kelompok yang baru-baru ini ditangkap oleh Turki, Ia mengatakan ada satu kelompok diduga WNI lagi yang juga ditemukan di negara tersebut. Mereka total berjumlah 16 orang yang ditangkap oleh Kepolisian Turki karena tidak memiliki dokumen perjalanan yang lengkap. Saat ini, 16 orang WNI tersebut berada di Rumah Detensi Imigrasi Turki.

"Yang 16 baru lagi ini itu yang sedang kita kembangkan. Kita berharap kalau itu yang Smiling Tour kemarin ya bagus. Tapi kalau bukan, berarti kita masih punya masalah lagi dengan 16 yang lain. Berarti ada 16 dengan 16, dan yang masih hilang 16 lagi," ucap dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement