Jumat 13 Mar 2015 12:42 WIB

16 WNI Ditahan Otoritas Turki Bukan Rombongan Smailing Tour

Rep: C07/ Red: Satya Festiani
Jubir Kemenlu RI Arrmanatha Nasir (kanan) didampingi Direktur Perlindungan WNI dan BHI Lalu Muhammad Iqbal (kiri)
Foto: kemlu.go.id
Jubir Kemenlu RI Arrmanatha Nasir (kanan) didampingi Direktur Perlindungan WNI dan BHI Lalu Muhammad Iqbal (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Arrmanatha Nasir mengungkapkan berdasarkan hasil pertemuan KBRI dengan pihak keamanan Turki, 16 WNI yang ditahan berbeda identitas dengan yang memisahkan diri dari rombongan Smailing Tour.

"16 WNI yang ditahan di otoritas Turki bukan merupakan 16 WNI yang memisahkan diri dari kelompok wisata beberapa waktu lalu," ungkap Tata, sapaan akrabnya kepada Republika, Jumat (13/3).

Ke-16 WNI yang ditahan tersebut, sambung Tata, terdiri dari satu laki-laki dewasa, empat perempuan dewasa, tiga anak perempuan dan delapan anak laki-laki. Dari keterangan yang didapat, mereka memang berencana untuk menyebrang ke Suriah.

Sebagai tindak lanjut, pemerintah akan mengirimkan tim keamanan ke Turki untuk melakukan investigasi lebih dalam mengenai tujuan ke-16 WNI tersebut pergi ke Suriah. "Kami juga akan meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan pihak keamanan Turki," tambahnya.

Wakapolri, Komjen Pol Badrodin Haiti sebelumnya mengatakan Polri juga akan mendalami latar belakang dari ke 16 WNI tersebut. Selain itu, sambung Badrodin, Polri juga akan melakukan kerjasama dengan Kemenlu dan BNPT untuk mengirimkan personil Polri ke Turki.

Perlu diketahui,  Pemerintah Turki menangkap 16 warga negara Indonesia (WNI) yang sempat dikabarkan hilang dan disinyalir akan bergabung dengan kelompok Islamic State of Irak dan Syria (ISIS). Mereka ditangkap saat akan menyeberang ke Suriah melalui jalur yang selama ini sering digunakan simpatisan ISIS.

Ribuan warga asing dari lebih 80 negara, termasuk Inggris, Eropa, Cina dan AS telah bergabung dengan ISIS dan kelompok radikal lain di Suriah dan Irak. Sebagian besar masuk melalui Turki.

Turki mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak informasi dari badan intelijen asing untuk mencegah para warga asing memasuki Suriah.

Sebelumnya, juga ada 16 WNI memisahkan diri saat ikut tur ke Istanbul, Turki. Setibanya di Bandara Attaturk, pada 24 Februari 2015 mereka memisahkan diri dan tidak bergabung kembali dengan rombongan tur hingga waktunya pulang ke Indonesia. Menurut pimpinan rombongan tur, pada 28 Februari 2015, ke-16 WNI itu memisahkan diri dari rombongan dengan alasan ada acara keluarga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement