REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Observatorim Bosscha yang terletak di Lembang, memiliki teleskop yang ukurannya masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan kemajuan teknologi saat ini.
Untuk teleskop berukuran besar, Observatorium Bosscha memiliki empat teleskop yang hanya berdiameter 60 sentimeter. Sementara, untuk teleskop yang berukuran kecil, di Bosscha terdapat empat teleskop lagi yang masing-masing berdiameter 27, 45, 37 dan 50 sentimeter.
Karena itu, Kepala Observatorium Bosscha, Mahasena Putra berharap agar observatorium yang rencananya akan dibangun di Kupang, Nusa Tenggara Timur, bisa memiliki teropong optik yang berdiameter tiga meter, dan teropong radio yang berdiameter 20 meter.
"Thailand memiliki teropong optik berdiameter 2,4 meter seharga sekitar Rp 100 miliar," ujar Mahasena pada Jumat (13/3).
Ia mengakui, harga satu teropong optik berdiameter besar, misal 2,4 meter, itu memang besar biayanya, sampai ratusan miliar. Sementara, harga kisaran untuk satu teropong radio yang berdiameter 20 meter, yakni sekitar Rp 75 miliar.
Melihat tingginya harga perangkat yang diperlukan observatorium, Mahasena menyatakan, yang didahulukan untuk dimiliki, tentunya teropong-teropong yang kecil.
Setidaknya, pada 2018 mendatang, observatorium yang di Kupang, nanti akan memiliki teropong jenis tersebut. "Untuk teropong-teropong yang kecil, itu seharga mobil Innova," ucap Mahasena.