Sabtu 14 Mar 2015 07:00 WIB

Teropong Bosscha Ketinggalan Zaman

Rep: c12/ Red: Dwi Murdaningsih
Observatorium Bosscha Bandung, Jabar
Foto: Antara
Observatorium Bosscha Bandung, Jabar

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Observatorim Bosscha yang terletak di Lembang, memiliki teleskop yang ukurannya masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan kemajuan teknologi saat ini.  

Untuk teleskop berukuran besar, Observatorium Bosscha memiliki empat teleskop yang hanya berdiameter 60 sentimeter. Sementara, untuk teleskop yang berukuran kecil, di Bosscha terdapat empat teleskop lagi yang masing-masing berdiameter 27, 45, 37 dan 50 sentimeter. 

Karena itu, Kepala Observatorium Bosscha, Mahasena Putra berharap agar observatorium yang rencananya akan dibangun di Kupang, Nusa Tenggara Timur, bisa memiliki teropong optik yang berdiameter tiga meter, dan teropong radio yang berdiameter 20 meter. 

"Thailand memiliki teropong optik berdiameter 2,4 meter seharga sekitar Rp 100 miliar," ujar Mahasena pada Jumat (13/3).

Ia mengakui, harga satu teropong optik berdiameter besar, misal 2,4 meter, itu memang besar biayanya, sampai ratusan miliar. Sementara, harga kisaran untuk satu teropong radio yang berdiameter 20 meter, yakni sekitar Rp 75 miliar.

Melihat tingginya harga perangkat yang diperlukan observatorium, Mahasena menyatakan, yang didahulukan untuk dimiliki, tentunya teropong-teropong yang kecil. 

Setidaknya, pada 2018 mendatang, observatorium yang di Kupang, nanti akan memiliki teropong jenis tersebut. "Untuk teropong-teropong yang kecil, itu seharga mobil Innova," ucap Mahasena.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement