Jumat 13 Mar 2015 16:59 WIB
Kemenkuham Akui Kubu Agung

Dikalahkan Menkumham, Kubu Ical Masih Punya Peluang

Rep: C23/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat Hukum Tata Negara Universitas Hasanuddin Makasar Aminuddin Ilmar mengungkapkan kubu Abirizal Bakrie (Ical) masih berpeluang mendapatkan legitimasi sebagai kubu yang nantinya berhak mengurus dan mengatur partai Golkar. Hal ini karena Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) tetap harus tunduk pada putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) jika gugatan Ical berhasil.

"Kalau putusan pengadilan nanti berbeda, Kemenkumham harus tunduk juga pada putusan itu dan melaksanakannya," kata Aminuddin pada ROL, Jumat (13/3).

Sementara keputusan kubu Ical menempuh jalur hukum, menurut dia, sah-sah saja. Tetapi, sebelum proses tersebut selesai, Ical tetap harus menghormati keputusan Kemenkumham.

Aminuddin juga menjelaskan untuk sekarang pemerintah mengakui kubu Agung Laksono yang sah untuk mengurus Golkar. Karena itu merupakan keputusan administratif yang diambil Kemenkumham sesuai putusan Mahkamah Partai.

Keputusan Kemenkumham yang menyatakan kubu Agung Laksono sebagai pihak kepungursan partai Golkar yang sah mendapat reaksi negatif dari kubu Ical. Ical mengambil jalur hukum ke PTUN dan mendorong hak angket untuk menyelidiki landasan putusan Kemenkumham tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement