REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier menentang upaya mempersenjatai Ukraina.
"Saya mengerti bahwa banyak dari Anda menyerukan penyelesaian lebih cepat berasarkan atas ketentaraan," kata Steinmeier pada acara yang diselenggarakan tangki pemikir Pusat Kajian Strategis and Internasional, Washington, Kamis.
Ia memperingatkan, memberikan bantuan untuk Kiev dapat memicu kemelut antara Ukraina dengan Rusia. "Itu tidak dapat menjadi kepentingan siapapun," katanya.
Kunjungannya itu terjadi saat Presiden Amerika Serikat Barack Obama ditekan tidak hanya oleh kelompok rajawali di Kongres. Tapi juga dari dalam pemerintahannya untuk memasok senjata bagi tentara Ukraina.
Menteri pertahanan baru Obama, Ashton Carter, mengatakan kepada Senat dalam sidang pemastiannya pada bulan lalu sangat cenderung ke arah pemberian senjata ke Kiev. Perwira tertinggi tentara Amerika Serikat, Jenderal Martin Dempsey, pada pekan lalu mengatakan, "Kami harus benar-benar mempertimbangkan bantuan mematikan dan harus berada dalam kaitan sekutu NATO."
Jerman dan banyak negara Eropa percaya bahwa senjata Barat tidak akan mengimbangi keuntungan ketentaraan, yang dinikmati pasukan pemberontak, yang diduga didukung Moskow, tapi hanya akan mengobarkan kemelut yang telah merenggut sekitar 6.000 jiwa.