Sabtu 14 Mar 2015 04:00 WIB

Dimyati: Jokowi Bisa Satukan PPP Kembali

Dimyati Natakusumah
Foto: Republika/ Wihdan
Dimyati Natakusumah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Jakarta Dimyati Natakusumah menegaskan hanya Presiden Joko Widodo yang dapat mendamaikan dan menyatukan kembali PPP.

"Kami percaya satu hal, hanya Presiden yang dapat menyatukan kembali PPP," kata Dimyati Natakusumah di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (13/3).

Menurut Dimyati, Menteri Hukum dan HAM Yasona H Laoly sebagai menteri kabinet dan pembantu presiden seharusnya bersikap independen dan menjadi pengayom terhadap seluruh partai politik. Namun, Menteri Hukum dan HAM malah membuat keputusan yang memihak dengan mengesahkan PPP hasil Muktamar Surabaya yang dipimpin Romahurmuziy. "PPP tidak percaya lagi dengan Menkum HAM," katanya.

Dimyati menegaskan, PPP hasil Muktamar Jakarta yang dipimpin Djan Faridz mengingatkan Menteri Hukum dan HAM untuk melakukan perbaikan dalam menyikapi persoalan PPP. Jika tidak ada perbaikan, menurut dia, PPP hasil Munas Jakarta, siap menggunakan hak angket untuk meminta penjelasan dari Pemerintah soal penyelesaian kemelut PPP.

Wakil Ketua Fraksi PPP DPR RI ini menilai, Menteri Hukum dan HAM menafsirkan klausul UU Partai Politik hanya secara parsial, tapi tidak menyeluruh. "Menkum HAM seharusnya membaca amanah UU secara menyeluruh sebelum mengambil langkah," katanya.

Dimyati menegaskan, PPP dapat melakukan islah jika Menteri Hukum dan HAM tidak telanjur membuat surat yang isinya mengesahkan DPP PPP hasil Muktamar Surabaya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement