REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan 80 tenaga ahli untuk mengoperasikan kereta api yang direncanakan terealisasi pada 2019. Kepala Bagian Perhubungan Dian perkeretaapian.
Kepala Bagian Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Kalimantan Timur Mahmud Syamsul Hadi mengatakan sudah ada 80 mahasiswa yang sedang dalam pendidikan keahlian perkeretaapian. Sebanyak 30 mahasiswa berkuliah di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Jawa Barat dan 50 lainnya di Rusia.
Pada 2015, pemerintah pusat berencana membangun rel kereta api angkutan penumpang di Kalimantan, termasuk di Kaltim. Semua mahasiswa yang kini kuliah di STTD Bekasi tersebut mendapat beasiswa penuh Pemprov Kaltim melalui program Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC) mulai 2013 hingga mereka lulus, sehingga ke depan Kaltim tidak repot mencari tenaga ahli untuk mengoperasionalkan kereta api.
Sedangkan sebanyak 50 mahasiswa yang kini sudah menjalani kuliah di Rusia, mereka sudah menandatangani kontrak kerja sehingga jika lulus pada 2019, mereka juga akan bekerja di perkeretaapian. Ke-50 mahasiswa asal Kaltim yang kini sudah belajar di Rusia itu mendapat beasiswa penuh dari tiga lembaga, yakni dari Pemprov Kaltim melalui program BKC, Pemerintah Rusia, dan PT Kereta Api Borneo (KAB) sebuah perusahaan kereta api untuk angkutan batu bara.
Setelah mereka lulus dan memperoleh gelar spesialis perkeretaapian, maka mereka akan bekerja pada PT KAB yang saat ini sedang mempersiapkan pembangunan rel kereta api di Kaltim, terutama untuk angkutan batu bara. Para mahasiswa tersebut ditempatkan di empat perguruan tinggi ternama di Rusia yang memiliki spesialisasi jurusan transportasi dan kereta api, yakni di Moscow State University of Railway Engineering, Saint Petersburg Railroad University, Rostov State Transport University, dan Samara State University of Transport.