REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilik MedcoGroup, Arifin Panigoro mengatakan, kemandirian energi akan terus menjadi pekerjaan rumah pemerintah Indonesia. Alasannya, konsumsi energi yang terus naik, beriring dengan pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk.
"Sementara di sisi lain, produksi minyak nasional terus menurun yang disebabkan samakin menipisnya cadangan minyak," katanya dalam diskusi "Menanam Benih Kemandirian" di Jakarta, Sabtu (14/3).
Pada 10 tahun mendatang, kata dia, kebutuhan energi nasional akan mencapai 7,7 juta barel per hari, dengan dua juta barel di antaranya merupakan bahan bakar minyak (BBM).
"Namun pemerintah sedang merintis pengembangan energi alternatif misalnya panas bumi. Jika pengembangan energi alternatif itu gagal, maka kebutuhan BBM pada 2025 akan mencapai tiga juta barel per hari," katanya.
Menurut dia, dari sisi produksi, tren penurunan juga seolah tidak bisa dihindari. "Jika pada 2014 produksi minyak nasional sebesar 794 ribu barel per hari, maka pada 2025 produksi minyak hanya akan mencapai 453 ribu barel per hari," tuturnya.
Ia menjelaskan, penurunan produksi dipengaruhi banyak hal salah satunya cadangan minyak yang saat ini hanya 3,7 miliar barel. Celakanya, kata Arifin, upaya menambah cadangan minyak melalui kegiatan eksplorasi saat ini sedang menurun akibat harga minyak dunia yang sedang anjlok.