REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan dapat mengentaskan pengangguran sebanyak 10.850 orang selama 2015.
"Dari 63 ribu pengangguran di DIY, kami targetkan (mengentaskan) sekitar 10.850 orang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakretrans) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sigit Sapto Rahardjo, Sabtu (14/3).
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, dilihat dari persebaran angka pengangguran di DIY, terbesar ada di Kabupaten Sleman yang mencapai 19.406 orang, disusul Bantul 16.632 orang, Kota Yogyakarta 13.702 orang, Gunungkidul 7.385 orang dan Kulonprogo 6.764 orang.
Untuk mengentaskan pengangguran secara bertahap itu, ia akan melakukan program pelatihan keterampilan bagi 2.540 Orang, pemagangan dalam dan luar negeri 400 Orang.
Selain itu, perluasan kerja melalui program kewirausahaan 5.410 Orang, serta penempatan tenaga kerja melalui program antarkerja antardaerah (AKAD) sebanyak 2.500 Orang.
Dia mengatakan, setiap tahun peningkatan jumlah penganggur rata-rata selalu didorong oleh lonjakan jumlah angkatan kerja tanpa diimbangi perluasan lapangan kerja baru.
"Selain masalah penganggur terbuka, keberadaan setengah penganggur juga menjadi persoalan tersendiri," kata dia.
Menurut dia, selain berorientasi mengurangi jumlah pengangguran, sumber daya manusia (SDM) yang masih belum terpakai itu juga perlu dipersiapkan untuk bersaing menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015, di mana tenaga kerja dari luar negeri akan turut bersaing di dalam negeri.
"Perlu dipersiapkan tenaga-tenaga terampil serta memiliki daya saing menyongsong MEA," kata dia.