REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Umat Muslim harus pandai memilah dan memilih syiar dakwah via media sosial karena sebagian ada yang kurang memenuhi kaidah dakwah.
"Orang yang menyampaikan dakwah di media sosial ini harus guru yang tepat dan mumpuni di bidang agama agar ajaran yang disampaikan benar dan tidak rancu," ujar Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Prof Zaki Mubarok, akhir pekan lalu.
Ia mengatakan, sebenarnya orang-orang yang dakwah di media sosial ada sebagian yang sudah memenuhi kaidah dakwah. Namun, ada juga sebagian yang kurang memenuhi kaidah dakwah. Secara niatnya untuk berdakwah sudah bagus.
Anak-anak muda saat ini, ujarnya, haus akan ilmu agama. Ia menganalogikan orang-orang haus ini diberi minum apapun pasti ditelan.
“Makanya, si pemberi minum ini harus mengerti air minum yang diberikan yakni air sehat dan jernih. Jangan sampai memberikan air kotor, maka dari itu diperlukan sikap hati-hati," tegasnya.
Menurut Zaki, sebenarnya dakwah yang paling efektif dilakukan adalah dakwah dengan menunjukkan akhlak Islamiyah, akhlak yang agung. Kalau hanya dakwah lewat kata-kata di media sosial masih kurang efektif.