Ahad 15 Mar 2015 02:00 WIB

Ini Dia Penerbangan Pertama Keliling Dunia dengan Pesawat Tenaga Matahari

Pesawa bertenaga surya,
Foto: AP
Pesawa bertenaga surya, "Solar Impulse 2" (Si2) saat tinggal landas dari bandara Abu Dhabi, UEA (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perusahaan di bidang energi dan teknologi otomatisasi ABBA mendampingi Solar Impulse dan awaknya pada penerbangan pertama keliling dunia dengan pesawat yang ditenagai hanya dengan energi dari matahari. 

Pesawat lepas landas dari Abu Dhabi pada Senin (9/3) lalu. "ABB merasa bangga akan aliansi inovasi dan teknologi yang dibentuk dengan Solar Impulse,” cetus Chief Executive Officer ABB Ulrich Spiesshofer dalam rilisnya, Sabtu (14/3).

Pada tahun 2014, ABB dan Solar Impulse membentuk aliansi inovasi dan teknologi untuk memajukan visi bersama untuk mengurangi konsumsi sumber daya dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. 

Tiga teknisi ABB telah bekerja dengan tim Solar Impulse, menyumbangkan keahlian dan pengalaman yang mereka miliki. Mereka telah membantu meningkatkan jumlah energi listrik yang dihasilkan dari sel surya, serta menyempurnakan sistem pengisian ulang baterai pesawat tersebut. 

Sepanjang penerbangan sejauh 35.000 kilometer tersebut, pilot Bertrand Piccard dan Andre Borschberg akan bergantian memegang kendali di kokpit selagi pesawat melakukan perjalanan ke arah timur dari Abu Dhabi.

Mereka akan berhenti di sejumlah kota, seperti Muscat, Oman; Ahmedabad dan Varanasi di India; Mandalay di Myanmar; Chongqing dan Nanjing di Cina; serta Hawaii, Phoenix dan New York di Amerika Serikat, sebelum menyeberangi Atlantik dalam perjalanan kembali ke Abu Dhabi, yang dijadwalkan akan selesai pada pertengahan 2015.

Bagian yang paling menantang dalam perjalanan tersebut adalah saat pesawat akan melakukan penerbangan nonstop selama lima hari dan lima malam melintasi sebagian besar kawasan Samudera Pasifik dari Cina ke Hawaii. 

Pesawat yang ditenagai oleh 17.248 sel surya ini akan naik ke ketinggian mendekati 10.000 meter pada siang hari untuk mengisi baterai secara penuh, sehingga pesawat dapat terus terbang sepanjang malam.

 “Visi Solar Impulse mencerminkan aspirasi ABB untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi penggunaan sumber daya, mewujudkan transportasi berkelanjutan, serta meningkatkan penetrasi energi bersih dan terbarukan,” ulas Spiesshofer.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement