Ahad 15 Mar 2015 02:33 WIB

Bau Kotoran, British Airways Kembali setelah 30 Menit Terbang

Red: Ilham
British Airways kembali karena toilet bau
Foto: The Mirror Online
British Airways kembali karena toilet bau

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah penerbangan pesawat British Airways (BA) terpaksa kembali ke Inggris karena bau kotoran yang tersisa di toilet. Konselor Abhishek Sachdev dari Hertfordshire mengatakan, ia berada di penerbangan BA ke Dubai ketika dipaksa untuk kembali ke Bandara Heathrow, London.

Seperti dilansir The Mirror Online, awalnya para penumpang memahami bahwa awak kabin kecolongan dan akan segera diatasi. Tetapi, penerbangan terpaksa berbalik ketika bau menjadi tak tertahankan bagi penumpang.

Coun Sachdev, seorang anggota dewan kota di Herftordshire mengungkapkan kejadian itu lewat tweeter: "Gila, penerbangan BA kami ke Dubai kembali ke Heathrow karena kotoran bau di toilet. 15 jam (harus menunggu) sampai penerbangan berikutnya ...#britishairways," kesalnya lewat sosial media itu.

Dewan dari Tory mengatakan, penerbangan berangkat pada Kamis malam dan segala sesuatu tampak baik-baik saja. Namun, sekitar 30 menit setelah lepas landas, ketika penerbangan yang membutuhkan waktu tujuh jam itu nerada di atas Belgia, kapten membuat pengumuman.

"Pilot membuat pengumuman yang meminta awak kabin senior, dan kami tahu ada sesuatu yang agak aneh. Sekitar 10 menit kemudian dia berkata Anda mungkin telah memperhatikan ada bau cukup menyengat dari salah satu toilet," kata Coun Sachdev kepada Mail Online.

"Dia bilang itu kotoran cair. Dia mengatakan itu bukan kesalahan teknis dengan pesawat, dan dia sangat bersikeras tentang hal itu. Penumpang kemudian diberitahu bahwa pesawat terpaksa kembali ke London karena alasan kesehatan dan keselamatan," kata Coun Sachdev.

Penumpang diyakinkan untuk naik ke pesawat lain dalam waktu tiga jam kemudian. Tapi, setelah tiga jam menunggu, pihak BA mengumumkan penundaan hingga 15 jam.

Juru bicara British Airways mengatakan, pihaknya sangat menyesal atas ketidaknyamanan pelanggannya. "Kami memberi mereka akomodasi hotel dan dijadwal ulang penerbangan untuk berangkat hari berikutnya, makan siang di pesawat terbang alternatif," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement