Ahad 15 Mar 2015 12:12 WIB

'Jokowi Perlu Rombak Kabinet'

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Angga Indrawan
 Presiden Joko Widodo bersiap memimpin saat rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin saat rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Hukum dan Tata Negara Universitas Parahyangan Bandung, Asep Warlan Yusuf menilai berbagai persoalan dalam negeri yang terjadi saat ini tak hanya bersumber dari lembaga penegakan hukum. Namun, permasalahan juga berasal dari sejumlah kementerian yang ada.

Menurut Asep, Presiden perlu turun tangan guna menyelesaikan permasalahan saat ini. Ia pun menyarankan agar Presiden memanggil seluruh lembaga penegak hukum serta kementerian agar betul-betul bekerja. Jika perlu, kata Asep, Presiden dapat melakukan reshuffle kementerian dalam kabinet saat ini.

"Apakah perlu reshuffle? Perlu juga. Mumpung masih awal, kenapa tidak dipersiapkan untuk penggantian kabinet. Tidak ada salahnya Jokowi memilih orang yang lebih baik demi menyelamatkan negeri. Jangan-jangan problem ada di kementerian kita," kata Asep saat dihubungi oleh Republika, Ahad (15/3).

Asep menilai sejumlah menteri saat ini memberikan performa yang kurang bagus. Sehingga dapat menghambat jalannya pemerintahan Jokowi-JK. Selain itu, ia menerangkan, saat ini pemerintah harus lebih fokus untuk membenahi demokrasi, penegakan hukum, serta kesejahteraan demi kemajuan bangsa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement