Ahad 15 Mar 2015 12:25 WIB

Petinggi Golkar Diminta Resapi Falsafah Jawa

 Ketua Majelis Hakim Mahkamah Partai Golkar Muladi (tengah) memimpin jalannya sidang putusan Mahkamah Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (3/3).   (Republika/Agung Supriyanto)
Ketua Majelis Hakim Mahkamah Partai Golkar Muladi (tengah) memimpin jalannya sidang putusan Mahkamah Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (3/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jubir Poros Muda Partai Golkar, Andi Sinulingga, mengaku kecewa terhadap petinggi partai yang berkonflik akibat perbedaan kepentingan. Karena itu, Andi menyerukan para elite partai berlambang pohon beringin itu meresapi tiga falsafah hidup Jawa.

''Ojo adigang, adigung, adiguno (jang sok kuasa, sok besar, sok kaya, sok sakti),'' kata Andi membeberkan falsafah pertama yang mesti diresapi oleh para petinggi Golkar.

Selain itu, para elite Golkar diminta merenungi falsafah kedua yakni berjuang tanpa perlu membawa massa, menang tanpa merendahkan/mempermalukan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekakayaan dan latar belakang keturunan, serta kaya tanpa didasari hal-hal yang bersifat materi.

Poros Muda Partai Golkar pun mengingatkan para petinggi partai jangan terobsesi dengan jabatan. ''Ojo ketungkul, marang  kalungguhan, kadonyan lan kemareman (Janganlah terobsesi atau terkungkung dengan kedudukan, kekuasaan, materi dan kepuasan duniawi),'' katanya, seperti dikutip dari rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (15/3).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement