REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- KH Abdurrakhim dari Demak, Jawa Tengah, menyambut positif permintaan ulama Taiwan atas nama pemerintah itu. "Kita ini hidup di negeri orang. Jadilah tamu yang baik dan jangan neko-neko," ujar ulama yang akrab disapa Ki Joko Goro Goro itu di Sekretariat PCINU Taiwan sebelum menyampaikan taushiyahnya di halaman TMS, Ahad (15/3).
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCINU Taiwan Arif Yudi menyatakan terima kasihnya kepada pemerintah Taiwan yang telah banyak membantu kelancaran umat Islam di Indonesia dalam menjalankan ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya.
"Berbagai kemudahan yang diberikan oleh pemerintah Taiwan ini layak kita syukuri. Kepercayaan mereka harus kita jaga. Tunjukkan bahwa Islam sebagai agama yang 'rahmatan lil 'alamin' bukan justru menakut-nakuti orang, apalagi yang bukan beragama Islam. Mestinya kita juga tahu diri bahwa kita ini minoritas di Taiwan," ujarnya.
Sebelumnya, Ulama Taiwan meminta Indonesia dalam hal ini NU dan Muhammadiyah untuk menangkal perkembangan paham radikalisme di Taiwan. Ulama juga meminta warga Indonesia di Taiwan agar tidak membentuk kelompok pekerja yang terpisah guna menghindari masuknya paham radikal.