Ahad 15 Mar 2015 18:14 WIB
muktamar nahdlatul ulama

Ribuan Personel Gabungan Amankan Muktamar NU

Rep: andi nurroni/ Red: Damanhuri Zuhri
Gus Ipul
Foto: .
Gus Ipul

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Muktamar ke-33 Nahdlathul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur, Agustus mendatang akan dihadiri puluhan ribu orang dari seluruh Indonesia. Demi menjaga keamanan kegiatan, ribuan personel gabungan disiagakan.

Ketua Panitia Muktamar ke-33 NU Saifullah Yusuf menyampaikan, pengamanan berasal dari dalam dan luar NU. Saifullah merinci, pengamanan didukung 1.000 personel Banser-GP Ansor, 1000 personel Pagar Nusa dan CBP IPNU, 200 personel Polri, 100 personel TNI dan 300 personel Pramuka.

“Secara khusus, kami minta dibantu Pak Kapolda dan Pak Pangdam untuk merekayasa lalu lintas yang akan dilalui peserta muktamar di Jombang sehingga pelaksanaan Muktamar bisa berlangsung sukses dan lancar,” ujar Saiful dalam acara prak-muktamar bertajuk Sukses Muktamar NU ke-33 di Surabaya, Sabtu (14/3) malam.

Gus Ipul, begitu akrab disapa menyampaikan, pendaftaran peserta muktamar dilakukan melalui registrasi berbasis internet.

Menurut dia, direncanakan hadir 3.126 mewakili Pengurus Cabang NU, 231 mewakili Pengurus Wilayah NU dan 200 orang dari Pengurus Besar NU. Selain itu, dijadwalkan hadir peninjau dan pengamat 250 orang, sehingga peserta mencapai 4.007 orang.

“Dari jumlah tersebut, belum termasuk Panitia Nasional dan daerah yang mencapai 2.000 orang dan penggembira Muktamar sebanyak 50.000 orang,” ujar Saifullah yang juga merupakan Wakil Gubernur Jawa Timur.  

Ia menyampaikan, untuk sarana akomodasi dan tempat sidang akan dilaksanakan di empat pondok pesantren (ponpes) besar yang ada di Jombang. Keempat ponpes tersebut adalah Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras untuk sidang komisi Bahtsul Masail dan Bazar, dengan berkapasitas 1.400 peserta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement